Assalamualaikum semuaaa... sekarang tanggal 10 November ya?hmmm...itu tandanya aku lagi berulang tahun hari ini,kan tanggal lahirku 10 November. numpang ngasih info dikit tentangku gapapa kan. hehehe. OK..balik pada judul diatas. bahwa tanggal 10 November merupakan Hari Pahlawan,kali ini aku mau kasih sedikit ulasan mengenai sejarah hari pahlawan. tapi mungkin kalian udah tau ya?kalo udah tau ya udah,no problem.
Seperti kata pepatah "BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG BISA MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWANYA". Tanggal 10 November telah dinyatakan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan. menurut KBBI Pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.
Pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang
mendarat di pulau Jawa, dan pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa
syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret. Sejak itu, Indonesia diduduki
oleh fasisme Jepang. Dengan dijatuhkannya bom atom di Jepang (Hiroshima
dan Nagasaki) dalam bulan Agustus 1945 oleh Amerika Serikat, maka pada
tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah tanpa syarat kepada
Sekutu.
Selama pendudukan Jepang, di
tengah-tengah penderitaan rakyat yang disebabkan oleh pendudukan tentara
Jepang dan perang, di kalangan banyak golongan lahir semangat
anti-Barat atau anti-kolonialisme, di samping perasaan anti-Jepang
(terutama menjelang tahun 1945). Dalam rangka persiapan untuk menghadapi
segala kemungkinan menghadapi Sekutu, pemerintah Jepang telah
menggunakan berbagai cara dan akal untuk merangkul rakyat Indonesia,
untuk menghadapi Sekutu. Peta (Pembela Tanah Air) telah dibentuk, dan
Jepang juga menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Pemimpin-pemimpin Indonesia (antara lain Sukarno, Hatta dll) telah
menggunakan berbagai kesempatan waktu itu untuk menyusun kekuatan, demi
cita-cita untuk kemerdekaan bangsa.
Dengan kekalahan Jepang menghadapi
Sekutu, maka kemerdekaan bangsa Indonesia telah diproklamasikan tanggal
17 Agustus, yaitu ketika pasukan pendudukan Jepang masih belum dilucuti
oleh Sekutu. Sejak itulah terjadi berbagai gerakan rakyat untuk melucuti
senjata pasukan Jepang, sehingga terjadi pertempuran-pertempuran yang
memakan korban di banyak daerah termasuk di Surabaya.
Di Surabaya, dikibarkannya bendera
Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden
Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata
antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh
rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di
Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby,
(pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.
Pada tanggal 10 November tahun 1945 mayor
Jenderal Robert Mansergh menggantikan kedudukan Brigadir Jenderal
Mallaby yang telah meninggal karena terbunuh dalam pertempuran.
Ultimatum yang telah di keluarkan oleh Mayor Jenderal Robert Mansergh
yang berupa penyerahan senjata bagi para pejuang dan para pimpinan
rakyat Indonesia seraya mengangkat tangan dan meletakkan persenjataanya
di tempat dan batas waktu yang telah mayor jenderal tentukan yaitu pada
pukul 6.00 tanggal 10 bulan November 1945.
Seluruh rakyat dan para pejuang
kemerdekaan Indonesia menolak dengan tegas tentang ultimatum yang telah
mayor jenderal keluarkan, karena ultimatum yang di keluarkan.tersebut di
anggapnya sebagai penghinaan dan pelecehan terhadap badan perjuangan
yang telah di bentuk dengan alasan pada waktu itu bahwa Republik
Indonesia telah berdiri. Selain telah terbentuknya TKR atau tentara
keamanan rakyat, berbagai organisasi yang di ambil dari berbagai
kalangan seperti kalangan pemuda,pelajar dan mahasiswa sebagai
organisasi bersenjata yang betujuan untuk menolak masuknya bangsa asing
ke tanah air tercinta.
Pada 10 November
pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan
dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30.000 serdadu, 50 pesawat
terbang, dan sejumlah besar kapal perang.
Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.
Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.
Penyerangan tentara Inggris dengan skala
besar, mengira bahwa dalam jangka waktu tiga hari kota surabaya akan
takluk dengan serangan yang telah tentara inggris lakukan, namun seorang
pelopor dari kalangan masyarakan yaitu Bung Tomo, ia sangat
berpengaruh besar dalam masanya dalam meningkatkan semangat juang para
pemuda indonesia khususnya para pemuda Surabaya untuk melakukan
perlawanan yang tanpa kenal takut dan menyerah.
Selain dari kalangan pemuda, pelajar dan
mahasiswa yang ikut memperjuangkan, tokoh-tokoh agama dari berbagai
pondok pesantren di daerah jawa dan sekitarnyapun seperti KH. Wahab
Hasbullah dan KH. Hasyim Asy’ari ikut andil dengan cara mengerahkan para
santrinya dan para penduduk sipil. Karena pada waktu itu para penduduk
sipil tidak patuh dan tidak mempercayai pemerintahan, karena mereka
lebih patuh terhadap para ulama maka pemerintah mengajak para tokoh
tokoh agama untuk ikut serta mengusir para penjajah.
Pada awalnya pertempuran bersekala besar
tersebut berlangsung lama karena ketidak patuhannya warga sipil terhadap
pemerintah RI, sehingga mengakibatkan banyaknya korban dari kalangan
sipil, namun seiring berjalannya waktu perlawanan yang keluar dari warga
sipil lebih tertib dan tidak spontan dalam melakukan perlawanan.
Pertempuran hebat antara para pejuang
Indonesia melawan tentara Inggris telah membangkitkan keseluruhan rakyat
indonesia untuk mengusir para penjajah dan mempertahankan kemerdekaan
yang telah di raih, Ribuan korban yang meninggal dari kalangan pejuang
sekitar 6 ribu sampai 16 rb dan rakyat sipil yang mengungsi dari Surabaya sekitar 200.000 orang. Banyak sekali para pejuang dan rakyat
sipi pada pertempurang besar yang terjadi pada tanggal 10 November 1945
di Surabaya ini kemudian Republik Indonesia (RI) mengenang hari
bersejarah tersebut sebagai Hari Pahlawan.
No comments:
Post a Comment
Ayo guys, berikan komentarmu! dan Jangan lupa patuhi peraturan dibawah ini :
- Berkomentarlah dengan kalimat yang baik dan sopan
- Boleh bertanya kepadaku jika kurang jelas. Insya'allah akan aku jawab
- Dilarang KERAS!! berkomentar yang mengandung unsur Negatif,SARA, Pornografi dan Judi
- Dilarang berkomentar yang tidak berhubungan dengan topik
- Dilarang promosi usaha (travel,olshop,obat,dll) dikolom komentar ini, dicbox saja boleh asal tidak nyepam
- No anonymous,unknown or delete -,-
- Tidak mematuhi? HAPUS!! Admin sering online untuk memantau blog ini
- Repost?credit please.....