>

Saturday, January 03, 2015

Perbedaan Pakaian Tradisional China,Jepang dan Korea


1. Pakaian Tradisional Cina (Samfoo dan Cheongsam)




***Samfoo, bukan sampo lho ya. hehe~



Samfoo membawa maksud 'baju dan seluar' dalam dialek Kantonis. Ia merupakan pakaian harian wanita keturunan Cina selain dari 'cheong sam'. Ia digemari oleh wanita-wanita separuh umur dan yang bekerja di ladang, lombong atau di rumah. Samfoo diperbuat daripada kain nipis yang tidak bercorak atau berbunga halus.

Samfoo turut dipakai oleh lelaki berketurunan Cina tetapi mempunyai sedikit perbedaan dengan samfoo yang dipakai oleh wanita Cina. Pakaian ini terdiri daripada baju yang longgar dan terbelah di depan dan berkolar tinggi serta dipakai bersama seluar longgar seperti seluar baju Melayu. Pakaian ini biasanya diperbuat daripada kain lembut seperti kain sutera. Pakaian tradisional ini jarang sekali dipakai oleh lelaki berketurunan Cina di Malaysia.



***Cheongsam disebut juga Qingpao. 



Cheongsam adalah pakaian wanita Cina. Nama “Cheongsam” berarti “pakaian panjang”, diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Canton) di Tiongkok. Pada daerah lain, termasuk Beijing, dikenal dengan nama “Qipao”, yang terdapat asal usul dibelakangnya. 

Warna pakaian tradisional ini pada umumnya berwarna merah dikarenakan masyarakat china percaya bahwa warna merah akan mendatangkan keberuntungan dan kesejahteraan. Namun pakaian tradisional cheongsam ini juga memiliki warna lain selain merah seperti warna biru, putih, hitam,dan lain sebagainya.


Pakaian cheongsam tentu ada motifnya. Ada yang bunga peony, naga, ikan, dan lain sebagainya. Motif ini ternyata memiliki arti masing – masin. Dari berbagai artikel yang saya baca, berikut adalah beberapa arti motif tersebut :

  • Bunga Peony diartikan sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan
  • Bunga Lotus diartikan sebagai lambang kecantikan
  • Naga diartikan sebagai lambang kekuatan
  • Ikan diartikan sebagai lambang keberuntungan

2. Pakaian Tradisional Jepang (Kimono)





Kimono adalah pakaian tradisional Jepang, berasal dari kata ki berarti pakai, dan mono berarti barang jadi kimono sendiri adalah baju atau sesuatu yang dikenakan. 

Bentuk Kimono sendiri berlengkan panjang dan berkerah, panjangnya hingga pergelangan kaki. wanita Jepang sendiri memakai Kimono berbentuk terusan dan prianya memakai kimono berbentuk setelan. memakai sabuk yang dililitkan di perut/pinggang yang disebut obi, alas kakinya sendiri saat mengenakan kimono bernama zori atau geta. 

Jenis-jenis kimono :

1. Kimono Yukata : terbuat dari bahan katun tipis yang nyaman dan sejuk saat digunakan karena memang fungsi dari kimono yukata ini adalah untuk dipakai saat musim panas.


2.Kimono Furisode : Kimono ini terbuat dari bahan sutra berkualitas tinggi yang memiliki tampilan warna mencolok dan bagian lengan berbentuk panjang. Biasa dikenakan untuk seorang anak perempuan yang telah menginjak umur 20 tahun. Kimono jenis ini merupakan kimono yang melambangkan kedewasaan.


3. Kimono Homongi : Kimono ini diperuntukkan bagi seorang wanita yang telah menikah. Biasa digunakan untuk menghadiri upacara minum teh maupun upacara pernikahan dari kerabat jauh.


4. Kimono Mofuku : Kimono jenis ini diperuntukkan untuk menghadiri upacara pemakaman, dan memiliki warna khas hitam yang melambangkan sebuah rasa duka yang mendalam.


5. Kimono Uchikake : Kimono ini diperuntukkan sebagai pakaian resmi seorang wanita pada saat mereka menikah. Dan tentu saja kimono jenis inilah yang memiliki harga paling mahal dibandingkan dengan kimono yang lainnya.


6. Kimono Kuromontsuki : Kimono ini adalah kimono yang didesain khusus untuk laki-laki sehingga tidak ada pita besar yang diikatkan di bagian belakangnya. Dan biasanya kimono jenis ini hanya memiliki warna-warna yang gelap seperti hitam, coklat dan abu-abu.


7. Kimono Tomesode : Kimono jenis ini juga diperuntukkan bagi seorang wanita yang telah menikah. Biasa digunakan untuk menghadiri upacara pernikahan dari kerabat dekat seperti keluarga kandung



3. Pakaian Tradisional Korea (Hanbok)



Pakaian tradisional Korea Selatan terkenal dengan sebutan Hanbok (한복) dan di Korea Utara menyebutnya Chonso-ot (저선 옷). Kata “Han” berarti sebutan bagi Warga Korea dan “bok” berarti pakaian. Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. 

Walaupun secara harfiah berarti “pakaian orang Korea”, hanbok pada saat ini mengacu pada ” pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional, misalnya tahun baru  seollal ( imlek ) atau perayaan chuseok.

>>Hanbok Wanita :

1. Jeogori (저고리) : ialah bagian atas dari hanbok ( baju ).Untuk hanbok laki-laki ukurannya lebih besar dan simple, sedangkan untuk wanita agak pendek dan ditandai garis lengkung  dan dekorasi yang lembut. 


2. Deong Jong : yaitu krah yang berwarna yang berwarna putih .
3.  Otgoreum (Cloth Strings):  adalah pita yang dipakai pada baju hanbok untuk wanita, yang melintang hingga ke Rok ( chima )



4. Chima : adalah rok pada bagian hanbok. Ada berbagai macam jenis chima, ada yang lapisan tunggal dan ada juga yang double.


5.Pattern:  susunan gambar atau garis  dan juga perpaduan warna.

6. Sokchima : bagian dalam chima



>>Hanbok Pria
Hanbok pria terdiri dari:
  • Gat : Topi pria Korea

  • Jeogori Sokgui : Bagian dalam Jeogori
  • Durumagi : Pakaian terluar yang dipakai pada waktu-waktu tertentu, dipakai setelah Sokgui.
  • Baji : Celana
  • Sokbaji : Dalaman baji
  • Beoseon Kkotsin : Sebutan untuk sepatu yang terbuat dari sutra
a. Pria menggunkan gat, topi yang dianyam dari rambut kuda, yang juga bervariasi model dan bentuknya sesuai status atau kelas. 

b. Jeogori bagi Pria, ukurannya sepanjang pinggang bahkan lebih panjang. Namun, seperti halnya Jeogori untuk wanita, untuk mengaitkan pakaian antara kanan dengan kiri, diikatkan dengan pita di depan dada. 

c. Cara penyimpulan pita yang sangat berbeda, penyimpulan pita di hanbok wanita menyisakan bagian sisa yang lebih panjang hingga menjuntai, dan simpul berada di sebelah kiri. Sedangkan untuk pria, tak ada bagian sisa yang menjuntai.

d. Hakjangui
Ha- berarti belajar atau ilmu. hakja berarti ilmuwan atau cendekia. hanbok jenis ini dipakai oleh kalangan cendekia pada masa Koryo hingga masa Jeoseon. Dilihat dari garis potongan bajunya, memiliki makna rendah hari dan juga berbudi pekerti yang luhur

e. Shimui
Hanbok ini dikenakan para cendekia/ilmuwan ketika di wajtu senggang atau pada saat beristirahat. Shim (심) berarti merenung. Oleh karena para ilmuwan biasanya di waktu senggang masih suka merenungkan sesuatu, pakain ini kemudia dinamakan sedemikian hingga. Pakaian-pakaian ilmuwan ini, dilihat dari bentuknya, lebih cocok dikenakan untuk belajar pasif daripada aktif. Seperti melukis atau ilmu filsafat.

f. T’eol Magoja
Pakaian ini sebenarnya lebih ke arah pakaian orang Manchuria. Pertama kali diperkenalkan oleh seorang politikus Korea di zaman Jeoseon yang ditugaskan di daerah Manchuria, dan kembali lagi ke Korea dengan menggunakan pakaian jenis ini. Pakaian ini di dalamnya dilapisi bulu. Juga sebagai simbol kemewahan.

g. Jipsin
Jipsin (짚신) adalah jenis sepatu tradisional khas Korea yang terbuat dari bahan jerami. Istilah jipsin juga diberikan untuk sepatu tradisional yang terbuat dari bahan kain dan rami. Sepatu jipsin diperkirakan telah dikenakan oleh orang Korea sejak zaman Tiga Kerajaan (37 SM-668- M).



No comments:

Post a Comment

Ayo guys, berikan komentarmu! dan Jangan lupa patuhi peraturan dibawah ini :

- Berkomentarlah dengan kalimat yang baik dan sopan
- Boleh bertanya kepadaku jika kurang jelas. Insya'allah akan aku jawab
- Dilarang KERAS!! berkomentar yang mengandung unsur Negatif,SARA, Pornografi dan Judi
- Dilarang berkomentar yang tidak berhubungan dengan topik
- Dilarang promosi usaha (travel,olshop,obat,dll) dikolom komentar ini, dicbox saja boleh asal tidak nyepam
- No anonymous,unknown or delete -,-
- Tidak mematuhi? HAPUS!! Admin sering online untuk memantau blog ini
- Repost?credit please.....